![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnbHVgwvVCqyWtZVpOsM4ubTrW7kCxfdKXvimyK_3krR1oKeaAOdGDjkHuHyiB5s3WGA38RjF55gZR-nNGS85tNoREAUPhzgtTpnzObBhrCxUvsNklyqW7wkG2pNuJhGduw4tdfVf8jco/s1600/Sinkretisme+Tridarma+di+kelenteng++(blog).jpg)
Menurut Prof. Dr. David Fernando Siagian,
Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dr beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Pada sinkretisme terjadi proses pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau faham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak. yg berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan,. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung dan melakukan sebuah analogi atas beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi dan mitologi agama, dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.
Sinkretisme juga terjadi umumnya di sastra, musik, memperwakilkan seni dan lain ekspresi budaya. (Bandingkan konsep ekslektikisme.) Sinkretisme mungkin terjadi di arsitektur, sinkretik politik, meskipun dalam istilah klasifikasi politik memiliki arti sedikit berbeda.
Di antaranya bentuk gerakan sinkretisme adalah gnosticisme yang mencampurkan antara filsafat Yunani, agama Yahudi dan agama Kristen di Eropa dan Amerika Utara. Ada juga aliran Buddha Mahayana yang merupakan pencampuran antara ajaran agama Budha dengan Hindu pemuja Dewa Syiwa.
0 komentar:
Posting Komentar