Jakarta dikenal sebgaia kota yang sangat padat, gedung bertingkat semakin bertambah setiap tahunnya, jalan selalu di perbesar agar mengurangi macet, polusi yang sudah tidak dapat di hindari merupakan pemandangan yang sudah biasa di mata penduduknya. tetapi yang tumbuh hanyalah gedung bertingkat dan apartement, beda lagi ceritanya jika kita melihat di pinggir kota jakarta, di setiap sudut kota pasti ada perumahan kumuh.
Perumahan kumuh ini sungguh tidak layak untuk membesarkan anak, tidak memiliki ruangan yang cukup, sarana kebersihan yang terlalu minim dan tidak memiliki halaman bermain adalah masalah yang tak terselesaikan bagi penduduk tersebut. tentu saja hal ini sangat mengenaskan.
TPU atau Tempat Pemakaman Umum adalah lahan yang dimana digunakan sebagai peristirahatan terakhir untuk manusia yang telah meninggal pun di alih fungsikan oleh anak anak di sekitar TPU untuk halaman bermain. Tanpa rasa takut dan enggan, merek bermain berbagai permainan anak-anak.
Petak umpet, permainan yang biasa kita mainkan sewaktu kecil dan biasa kita lakukan dirumah atau di halaman mereka lakukan di lahan seluas 4,7 hektar yang berisi 14,000 makam. mereka bermain dengan cara bersujud dengan tangan dan wajah di dekatkan dengan batu nisan, nisan ini pun berfungsi sebagai tempat anak yg ditugaskan sebagai penjaga dan mecari teman yang lainnya.
Mereka bermain di sana tanpa ada rasa takut sedikitpun, mereka tidak enggan untuk tertawa, menginjak pemakaman dan bersanatai di atas makam tersebut. Bukan karna tidak menegrti tapi karna tidak ada tempat lain yang bisa di jadiikan sebagai halaman untuk bermain.
Bukan hanya petak umpet tapi juga bermain layang-layang sekaligus duduk-duduk sore di atas kuburan dan batu nisan. Hal ini juga dilakukan oleh para ibu dan warga yang bertempat tinggal di sekitar TPU Prumpung Jakarta Timur, di TPU tersebut memang sudah ada penjual layang-layang yang berjualan setiap dsore hari yang memudahkan anak-anak untuk untuk langsung bermain di pemakaman.
Perumahan kumuh ini sungguh tidak layak untuk membesarkan anak, tidak memiliki ruangan yang cukup, sarana kebersihan yang terlalu minim dan tidak memiliki halaman bermain adalah masalah yang tak terselesaikan bagi penduduk tersebut. tentu saja hal ini sangat mengenaskan.
TPU atau Tempat Pemakaman Umum adalah lahan yang dimana digunakan sebagai peristirahatan terakhir untuk manusia yang telah meninggal pun di alih fungsikan oleh anak anak di sekitar TPU untuk halaman bermain. Tanpa rasa takut dan enggan, merek bermain berbagai permainan anak-anak.
Petak umpet, permainan yang biasa kita mainkan sewaktu kecil dan biasa kita lakukan dirumah atau di halaman mereka lakukan di lahan seluas 4,7 hektar yang berisi 14,000 makam. mereka bermain dengan cara bersujud dengan tangan dan wajah di dekatkan dengan batu nisan, nisan ini pun berfungsi sebagai tempat anak yg ditugaskan sebagai penjaga dan mecari teman yang lainnya.
Mereka bermain di sana tanpa ada rasa takut sedikitpun, mereka tidak enggan untuk tertawa, menginjak pemakaman dan bersanatai di atas makam tersebut. Bukan karna tidak menegrti tapi karna tidak ada tempat lain yang bisa di jadiikan sebagai halaman untuk bermain.
Bukan hanya petak umpet tapi juga bermain layang-layang sekaligus duduk-duduk sore di atas kuburan dan batu nisan. Hal ini juga dilakukan oleh para ibu dan warga yang bertempat tinggal di sekitar TPU Prumpung Jakarta Timur, di TPU tersebut memang sudah ada penjual layang-layang yang berjualan setiap dsore hari yang memudahkan anak-anak untuk untuk langsung bermain di pemakaman.
0 komentar:
Posting Komentar