Di daerah Pamulang jalan Saidin tinggal seorang kakek yang tua renta, Pak Soid namanya...
Namin anak Pak Soid dulunya bekerja sebagai OB Namin juga memiliki seorang istri, kelumpuhannya disebapkan oleh kecelakaan saat bekerja, ia jatuh menggelundung di tangga, tidak lama setelah kejadian itu istrinya mengalami keguguran dan Namin lumpuh total,hanya wajahnya saja yang masih berfungsi dengan baik, tapi istrinya malah pergi meninggalkan Namin.
Pak Soid bekerja sebagai tukang sapu, umurnya sudah 71 tahun. Ia tinggal bersama anak dan istinya yang lumpuh.
Rumahnya kecil hanya memiliki 1kamar mandi tanpa sekat dengan dapur, 1 kamar tidur, dan 1 ruang tamu. Pak Soid menempatkan anak dan istrinya di ruang tamu, tujuannya untuk mempermudah Pak Soid dalam mengurus mereka, Pak soid berangkat dari subuh ke tempat kerjanya di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tukang sapu Dinas Kebersihan dan pulang jam 9 malam, sebelum berangkat pak soid harus menyiapkan makanan untuk anak dan istrinya.
Awalnya Kinah(70) sang istri tidak lumpuh, ia lumpuh karena harus merawat anaknya Namin(45), Kinah sering menggeret dan memindah kan kimin, karna badannya yang sudah renta akhirnya ia pun lumpuh.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNqo68t_iC4KKvqlk3YTtcGCKGbrQ7-N7nFED-4IJlOHajyK2FsqGS3_4lkG0TZr5O6JW-SngBItl4wG9O4KKzMC2_04Ei5t-sBW1EZP-X_yGYNVKfK-NvLq1LJai9UDJ97j0zDZkn1_I/s1600/Ibu+Soid2.jpg)
Pak Soid juga bertanggung jawab dalam membersihkan kotoran anak dan istrinya, bau yang menyengat langsung tercium saat masuk kerumahnya, bau pesing dan bau kotoran. saya tidak bisa membayangkan tidur dengan kotoran sendiri, Pak Soid sudah tua, wajar jika pak soid tidak bisa membersihkan anak dan istrinya setiap hari.
Pak Soid dan anak istrrinya sempat berniat untuk bunuh diri denga meminum racun serangga, untukngnya hal ini diketahui dan dicegah oleh tetangga. Pak Soid bersyukur masih ada orang yang perduli ia juga sadar bahwa ia masih ingin bersama dengan keluarga kecilnya dan tetap mengurus Namin. Pak Soid hanya berharap ada dermawan yang mau membantunya.
Sekarang Pak Soid bekerja sebagai tukang sapu di pamulang, lebih baik karna tidak perlu mamakan waktu yang lama seperti saat bekerja di Tanjung Priok dulu.
Fenomena yang terlihat sangat menonjol disini adalah tindakan bunuh diri yan dilakukan oleh Pak namin dan keluarganya. Tindakan bunuh diri adalah bentuk perilaku yang tidak muncul begitu saja, tetapi merupakan akumulasi dari masalah-masalah psikologis yang dihadapi oleh pelaku bunuh diri.
Leenars (dalam Corr, Nabe, & Corr, 2003) mengidentifikasi 3 bentuk penjelasan psikologis mengenai bunuh diri. Penjelasan kedua memangdang masalah bunuh diri pada dasarnya adalah masalah kognitif. Pada pandangan ini, depresi merupakan faktor kontribusi yang sangat besar, yang khususnya di diasosiasikan dengan hoplesness. Fokus pandangan ini terletak pada penilaian negatif yang dilakukan oleh suicidal person terhadap diri, situasi sekarang, dunia, dan masa depan. Sejalan dengan penilaian ini, pikiran yang rusak muncul. pikiran ini seringkali otomatis di cirikan oleh sejumlah kesalahan yang mungkin. Beberapa diantaranya begitu menyeluruh sehingga membentuk distorsi-distorsi kognitif.
Back (dalam Pervine, 2005) memperkenalkan model kognitif depresi yang menekankan bahwa seseorang yang depresi scara sistematis salah menilai pengalaman sekarang dan masa lalunya. Model ini terdiri dari 3 pandangan negatif mengenai diri, dunia, dan masa depan. Dia memandang dirinya tidak berharga dan tidak berguna, memandang dunia menuntut terlalu banyak darinya, dan memandang masa depan itu suram. Ketika skema kognitif yang disfungsional (automatic thoughts) ini diaktifkan oleh kejadian hidup yang menekan, individu beresiko melakukan bunuh diri.
0 komentar:
Posting Komentar