H Sanusi Pendekar Silat Betawi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzofkdekAd524qQdwRzNVdD9YygJ_NAlONVN-XXoNKydkxvxazronJf0xhM7HkMkHbc0bIr2PpKAzga_S2xXUbhOU7EI8-8lx8so_sggggT7AjNeFpADt-XEQ9nj2bmvvjBHTsg3ez-fs/s1600/photo1.jpg)
Kempuan silatnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Di
Jakarta setiap kampung memiliki aliran silatnya sendiri. Tak kurang 300 aliran
silat dikenal dari Jakarta. Babe Uci menguasai tujuh aliran. “Saya tak tahu
mengapa banyak aliran (silat) di Jakarta. Begitulah adanya aliran ini terlihat
jelas dalam pertarungan karena setiap aliran punya gaya dan gerak berbeda” ujar
dia.
Menjadi Guru
Karier mengajar Babe Uci berawal di pesantren saat ia
berumur 17 tahun. Ia menawarkan diri untuk mengajar silat dan semua temannya
antusias.Kegiatan mengajarnya itu ia lakukan pada malam hari secara diam-diam.
Babe Uci mendirikan Perguruan Silat Pusaka Djakarta yang
beraliran gerak cepat pada tahun 1957 dengan tujuan mengembangkan dan
melestarikan Silat Betawi.
Tahun 1969, Babe Uci mendapat tawaran sebagai koreografer
film silat Djampang Mentjari Naga Hitam. Film itu dibintangi, antara lain ,
Sukarno M Noor, WD Mochtar, Moch Mochtar, HIM Damsyik, Wolly Sutinah, dan Nani
Widjaja. “Film ini laris meledak. Ada bioskop yang pintunya sampai runtuhkarena
penonton terus berdatangan” cerita Babe Uci.
Sejak film itu, Babe Uci pun terlibat dalam sejumlah film
laga lain, diantaranya Si Pitung 4, Si Bangkok, Laki-laki Pilihan, Panji
Tengkorak, Selimut Malam, Sangkuriang, Tangkuban Perahu, dan Nyai Dasimah.
Total ada 28 film.
Meskipun Babe Uci sudah berkecimpung di dunia silat dan
merancang aksi laga pada banyak film, Babe Uci tetap menjadi pribadi yang
rendah hati dan ramah. Namun Babe Uci sedih karna tidak ada satupun dari
anaknya yang serius menekuni silat, generasi muda sekarang ebih tertarik pada
olahraga lain seperti sepak bola dan bola basket.
0 komentar:
Posting Komentar